Botol sikat PET dirancang untuk beroperasi secara efektif dalam kisaran suhu sekitar -40°C hingga 60°C (-40°F hingga 140°F). Kisaran ini mencerminkan sifat bawaan PET, sehingga botol ini cocok untuk berbagai macam kondisi penyimpanan. Kemampuan untuk mempertahankan integritas struktural dan kinerja dalam kisaran ini sangat penting bagi industri seperti makanan dan minuman, kosmetik, dan produk rumah tangga.
Meskipun PET memiliki stabilitas termal yang baik, namun ia memiliki keterbatasan saat terkena suhu tinggi. Bahan mulai melunak pada suhu sekitar 70°C (158°F), yang dapat menyebabkan perubahan bentuk jika botol terkena paparan terlalu lama pada atau di atas suhu tersebut. Karakteristik ini sangat penting bagi produsen dan konsumen yang menggunakan botol ini untuk cairan panas atau di dekat sumber panas. Disarankan untuk menghindari pengisian botol PET dengan cairan yang melebihi ambang batas suhu ini untuk menjaga keamanan dan integritas fungsional.
Di sisi lain, botol sikat PET unggul dalam lingkungan bersuhu rendah, mampu bertahan dalam kondisi sedingin -40°C (-40°F) tanpa risiko rapuh atau retak yang signifikan. Properti ini menjadikannya ideal untuk aplikasi yang memerlukan pendinginan atau bahkan pembekuan, seperti minuman dingin, saus, atau barang yang mudah rusak. Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun PET dapat bertahan pada suhu rendah, paparan terhadap suhu dingin yang ekstrim dapat membuat bahan lebih rapuh, sehingga memerlukan penanganan yang hati-hati untuk mencegah kerusakan yang tidak disengaja.
Siklus termal mengacu pada paparan berulang terhadap suhu yang berfluktuasi, yang dapat menyebabkan stres dan kelelahan seiring waktu. Botol PET yang disikat umumnya menangani siklus termal dengan baik; namun, perubahan suhu yang sering dan drastis harus dihindari untuk memperpanjang umur botol. Paparan suhu yang bervariasi dalam waktu lama dapat menyebabkan masalah struktural seperti retakan mikro, yang dapat mengganggu kinerja dan keamanannya. Untuk memaksimalkan umur panjang, disarankan untuk menyimpan botol-botol ini di lingkungan dengan fluktuasi suhu minimal.
Variasi suhu juga dapat mempengaruhi karakteristik kinerja botol PET lebih dari sekedar integritas struktural. Peningkatan suhu dapat meningkatkan permeabilitas bahan PET terhadap gas dan uap, yang berpotensi mempengaruhi umur simpan dan kualitas minuman berkarbonasi atau produk sensitif. Perubahan ini dapat menyebabkan hilangnya karbonasi atau perubahan rasa, tekstur, atau aroma. Sebaliknya, suhu yang sangat rendah dapat mempengaruhi kegunaan bahan, terutama jika bahan tersebut kental, karena penuangan atau penyaluran dapat menjadi tantangan tersendiri.